Keindaha Wisata Lawang Sewu Yang di Bilang Mistis

https://images.app.goo.gl/PkhwniQ3zZT8gaxE7
Lawang Sewu Saat Malam
Sumber : https://images.app.goo.gl/PkhwniQ3zZT8gaxE7


    Sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, Semarang mempunyai daya tarik tersendiri untuk mendatangkan wisatawan dari luar. Selain dari Bandeng Presto-nya yang khas, salah satu yang menarik wisatawan untuk datang ke Semarang adalah Lawang Sewu.

    Bangunan peninggalan Belanda ini mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Kebanyakan orang mengetahui Lawang Sewu karena cerita-cerita mistis yang ada di sini, namun selain itu bangunan bersejarah ini juga menawarkan cerita tentang sejarah dari kereta api di Indonesia. Karena dulunya Lawang Sewu ini merupakan sebuah pusat kereta api Indonesia.

    Kenapa bisa di sebut Lawang Sewu ?

Ya, disebut Lawang Sewu karena arsitekturnya menyertakan pintu dan jendela-jendela berukuran besar yang banyak jumlahnya. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu. bila anda ingin menghitungnya dengan tepat, maka hanya terdapat 600 daun pintu di sana. Namun, jendela jendela yang besar khas jendela bangunan Belanda yang besar bisa anda tambahkan untuk menggenapi jumlah kekurangan daun pintu tadi. Ya, secara harafiah, Lawang Sewu berarti seribu pintu, walau tidak tepat berjumlah seribu akan tetapi untuk menggambarkan betapa banyaknya pintu yang ada di dalam bangunan Lawang Sewu.

https://images.app.goo.gl/2mRkq4KE4Amk76D96
Lawang Sewu


Lawang Sewu Semarang merupakan salah satu objek wisata sejarah di Semarang yang menghadirkan keindahan arsitektural bangunan yang unik. Bangunan peninggalan masa lampau ini mampu menyuguhkan sebuah pemandangan yang disukai banyak kalangan, terutama para penikmat fotografi. Lebih dari sekedar itu, Lawang Sewu adalah pula salah satu tempat bersejarah saat masa perang kemerdekaan Indonesia. Sisi menarik bangunan ini terletak pada riwayatnya, rancang arsitektural, hingga sejumlah kisah bernuansa mistis.

Riwayat Lawang Sewu Semarang dimulai sejak tahun 1904 yang merupakan fase awal pembangunan bangunan tersebut dan terselesaikan 3 tahun kemudian. Rancangan bangunan dibuat oleh dua orang Belanda yang bernama B.J. Quendag dan J.F. Klinkhamer. Cetak biru denah bangunan Lawang Sewu ini ditandatangani pada tahun 1903 di Amsterdam. Di awal permulaan, bangunan ini diperuntukkan sebagai kantor pusat NIS (Nederlands-IndischeSpoorwegMaatschappij), yakni perusahaan kereta api milik kolonial Belanda.

Bangunan tua ini pernah menjadi saksi bisu Pertempuran Lima Hari di Semarang dan merupakan lokasi pertempuran antara Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) melawan Kidobutai dan Kempetai Jepang. Image Lawang Sewu berakhir saat Jepang menguasai Semarang tahun 1940an. Gedung megah ini diubah fungsinya menjadi tempat peristirahatan tentara Jepang. Sedangkan di ruangan bawah tanah digunakan untuk ladang pembantaian penduduk pribumi, pemuda Indonesia dan tentara Belanda. Kekejaman tentara Jepang memang sangat tersohor dalam sejarah. Lawang Sewu adalah saksi bisu bagaimana kekejaman tentera Jepang menyiksa dan membantai pemuda pemuda yang melawan mereka. Inilah sebab pemerintah lokal memasukkan bangunan tua tersebut sebagai salah satu bangunan bersejarah di Semarang yang harus dilindungi. Bangunan Lawang Sewu telah selesai dipugar dan direvitalisasi pada tahun 2011 lalu.

Lawang Sewu


Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Lawang Sewu sempat dijadikan kantor beberapa institusi pemerintah, diantaranya adalah Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang lebih dikenal sebagai PT KAI, Kantor Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Kementrian Perhubungan Jawa Tengah.

Memang sampai saat ini Bangunan Lawang Sewu sangat terkenal keangkerannya. Bahkan di sini sempat dijadikan tempat uji nyali dalam acara televisi yang diadakan oleh stasiun televisi swasta di Indonesia. Tapi walau begitu, sebagai Ikon kota Semarang, pemerintah Kota Semarang ingin menghilangkan kesan mistik gedung antik ini. Karenanya banyak event besar yang diselenggarakan di Lawang Sewu, mulai dari Fashion Show, penyuluhan, dan banyak lagi kegiatan lain demi memperlihatkan bahwa Lawang Sewu sebagai bangunan bersejarah dengan arsitektur mengagumkan daripada gedung dengan misteri yang sangat kental.

Lawang Sewu Semarang terdiri dari empat bangunan. Tentu saja, Anda akan ditemani oleh guide tatkala berkeliling di Lawang Sewu. Anda tentunya tidak mau mengalami gangguan saat menyelami keindahan sekaligus keangkeran Lawang Sewu. Lawang Sewu saat ini sudah dipugar dan menjadi indah kembali. Hanya beberapa ruangan yang dilarang untuk didatangi, karenanya akan lebih baik untuk menyewa jasa guide saja untuk menghindari hal hal yang tidak dinginkan. Jika Anda datang sendirian, Anda dapat bergabung dengan pengunjung lainnya yang ada di sana agar biaya jasa guide dapat ditekan lebih hemat. Bangunan Lawang Sewu Semarang terdiri dari tiga lantai yang memiliki sayap bagian kanan dan sayap bagian kiri. Gedung ini sangatlah megah dengan cat tembok berwarna putih menambah jelas kekhasan gedung ala Eropa atau Belanda.

Anda akan diarahkan ke lantai dua melewati sebuah tangga besar. Saat menaiki anak tangga, Anda dapat menyaksikan sebuah dinding kaca berukiran indah dan warna-warni. Kaca yang langsung didatangkan dari Belanda ini masih asli dan terawat. Kaca besar yang unik menampilkan gambar dua orang wanita Belanda jaman dahulu. Tempat wisata ini memiliki keindahan arsitektur Belanda dan sering digunakan sebagai tempat foto bagi pasangan yang mempersiapkan pernikahan. Tatkala menelusuri pintu-pintu dan lorong-lorong sepanjang lantai dua, pemandu biasanya akan menjelaskan sejarah bangunan ini. Coba lihat keadaan di luar bangunan, Anda dapat menyaksikan lalu lintas di kawasan Tugu Muda saat berada di balkon gedung ini.

Secara umum, bangunan Lawang Sewu memiliki suasana yang terbilang cukup pengap dengan pencahayaan yang remang-remang. Hal yang demikian turut menambah nuansa mistis dan mencekam yang mana sering mewarnai cerita-cerita dari mereka yang pernah berkunjung ke Lawang Sewu Semarang. Beberapa orang yang memiliki kepekaan supranatural pernah mengisahkan tentang ragam penampakan yang ada di sana. Tetapi sesungguhnya, suasana tersebut tidak mengurangi pesona yang dimiliki bangunan tua yang berdesain indah dan artistik ini. Dari sekian banyak ruang yang ada, hanya ada satu ruangan yang terbuka. Konon, ruangan tersebut dulunya adalah ruangan kerja milik pejabat tinggi kolonial Belanda.

Lawang Sewu juga memiliki ruang bawah tanah. Tetapi, Anda harus membayar lagi tiket masuk untuk dapat masuk ke ruang bawah tanah ini. Di masa lampau, ruangan yang semula berfungsi sebagai saluran pembuangan air ini pernah dijadikan sebagai penjara. Saat akan memasuki ruang bawah tanah, Anda dapat memabaca larangan untuk melakukan segala aktivitas berbau mistis. Untuk menelusuri ruangan bawah tanah ini, Anda perlu menerobos genangan air yang cukup tinggi.

Di Lawang Sewu Semarang, juga terdapat gedung lain berukuran lebih kecil yang difungsikan sebagai museum kereta api. Saat memasuki gedung ini, Anda dapat membaca tulisan mengenai sejarah bangunan Lawang Sewu. Gedung ini memiliki beberapa ruangan. Ruangan utama gedung dijadikan sebagai tempat untuk memamerkan sejumlah foto berukuran besar serta peralatan untuk mengatur jalur kereta api di masa Belanda. Selain bangunan gedung, anda juga bisa menikmati keindahan taman yang bersih dan sejuk di sekitaran area bangunan. Anda akan disuguhi pohon-pohon rindang dan tata letak taman yang rapi.

Jam Buka dan Harga Tiket Lawang Sewu


Objek wisata yang menjadi ikon Semarang ini sudah mulai beroperasi sejak pukul 7 pagi hingga jam 9 malam. Jika Anda ingin menjelajahi seluruh bangunan, disarankan datang siang hari. Namun, jika ingin menjadikan tempat ini sebagai background, sebaiknya datang di malam hari. Harga tiketnya sangat terjangkau, Rp. 5000 untuk anak-anak dan pelajar. Dan Rp. 10.000 untuk orang dewasa.

Lokasi dan Rute Menuju Lawang Sewu


Lawang Sewu berada di kawasan Jalan Pemuda, Kompleks Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah. Letaknya yang strategis karena ada di pusat kota membuat lokasi ini mudah untuk ditemukan. Anda bisa menjangkau kawasan ini dengan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Supaya lebih mudah, maka bisa menjadikan Simpang Lima sebagai patokan.

Jika Anda datang dari arah bandara, stasiun, atau terminal bus Terboyo, maka bisa mengambil angkutan publik atau Trans. Harga tiket yang harus dibayarkan penumpang juga sangat murah, yaitu Cuma Rp. 4.000/ orang hingga sampai tujuan, di halte terdekat. Untuk bus nomor berapa yang akan dinaiki, maka bisa bertanya kepada petugas. Untuk lebih mudah, maka bisa naik ojol atau taksi.

Bila anda berkunjung ke Kota Semarang, pastikan tidak melewatkan bangunan bersejarah Lawang Sewu. Untuk menuju tempat ini

Comments


EmoticonEmoticon